Sabtu, 08 Agustus 2009

Nikmat Teh Cina Dicium Sebelum Diminum

Dari Asia Tea & Coffe Expo di Batam Centre DALAM Asian Tea & Coffe Expo 2009 di Sumatera Promotion Centre (SPC) Batam Centre, warga kota ini bisa mencicipi aneka rasa jenis teh dan kopi dari berbagai negara itu. Beberapa negara punya tradisi teh yang sangat kuat seperti Cina.

Republik Rakyat Cina (RRC) memang kesohor dengan kekhasan rasa daun teh. Etnis Tionghoa termasuk di Batam pun seolah tidak bisa lepas dengan kebiasaan minum teh. Bahkan warga Tionghoa memiliki tata cara khusus dalam minum teh agar bisa menambah kenikmatan rasanya. Biasanya sebelum diminum, teh itu terlebih dulu dicium baunya.

Ada beberapa jenis teh yang kerap dikonsumsi warga Cina di antaranya Tie Kwan Yim, Lau Shui Xian, Huang Cin Kue, Ta hong Phau, dan Puer Cha. Aneka jenis tea Cina ini bisa disaksi pada stand promo yang menyediakan teh Cina.

Fiona Tan, seorang karyawan distributor Sentral Teh Tionghoa mengatakan, minum teh sudah menjadi tradisi nenek moyang warga Tionghoa. Wanita yang sudah kerap keluar masuk negara Cina ini mengatakan bubuk teh sangat mudah ditemukan di Cina. Bahkan hampir semua warga di sana memilik bubuk tea yang sengaja disiapkan untuk konsumsi pribadi dan buat hidangan para tamu.

Biasanya warga di Cina minum teh minimal dua kali sehari yaitu pagi hari dan siang hari. Namun banyak juga yang lebih dari dua kali. Uniknya, teh yang disajikan hampir tidak pernah ditambah gula. Bubuk teh langsung diseduh air panas dan diminum dalam kondisi hangat. Dipercayai teh yang diminum tanpa gula akan lebih berkhasiat dan lebih segar.

Dalam hal penyajian biasanya warga Cina biasanya menggunakan cangkir kecil. Fiona mengatakan ada berbagai cara untuk minum dari cangkir ini. Tetapi biasanya orang hanya menggunakan satu ibu jari dan jari telunjuk memegang cangkir sementara jari tengah menahan cangkir dari bawah. “Kebanyakan orang yang minum dari cangkir ini hanya menggunakan satu tangan. Tetapi ada juga yang menggunakan dua tangan. Tergantung orangnya,” kata dia.

Dalam tata krama warga Tionghoa, tuan rumah yang hendak menjamu tamu tidak boleh menuang tehnya hingga cangkir penuh. Biasanya cangkir hanya diisi sekitar 80 persen. Ini dilakukan untuk menghormati tamu. Orang Cina beranggapan jika cangkir ini diisi terlalu penuh, seakan ada anggapan bahwa tuan rumah kurang senang dengan kunjungan tamu.

Tetapi terkadang tuan rumah tanpa sengaja mengisi penuh cangkir Tamu. Untuk menghilangkan kesan tidak menghormati tamu, biasanya teh langsung diseduh dalam poci. Kemudian tamu dipersilakan mengambil dan menuang sendiri ke dalam cangkir yang sudah disediakan.

Meski ukuran cangkirnya sangat kecil, tetapi biasanya orang Cina tidak menghabiskan teh dalam cangkir sekali teguk. Namun air teh baru habis setelah diteguk empat atau lima kali tegukan. Ini bertujuan supaya rasa tehnya lebih nikmat.

Dalam pesta pun ada tata krama khusus dalam penyajian teh. Caranya tidak berbeda dengan di rumah. Biasanya teh disediakan dalam poci dan para tamu diberi kesempatan untuk menuang teh sendiri ke dalam cangkir.

Daun-daun teh Cina sudah beredar luas ke seluruh penjuru dunia. Teh Cina dipercaya bisa mengatasi berbagai penyakit di antaranya memperlancar air kemih, menghilangkan bau mulut, mencegah penyakit dan radiasi kanker, membuang lemak, menambah nafsu makan, mencegah penyakit mata, dan diabetes serta berbagai penyakit lainnya.

Pada pembukaan ekspo ini kemarin, Wali Kota Ahmad Dahlan berkesempatan mencicipi kehebatan rasa teh Cina ini. Namun pengunjung bisa juga mencicipi kenikmatan kopi dan teh dari negara lainnya seperti Singapura, Vietnam, Malaysia, Korea, Timur Leste, Rusia, Pakistan, termasuk negara kita Indonesia.